Wednesday, December 19, 2012

Bandara punya cerita

     Di jaman serba cepat sekarang ini, saya yakin kebanyakan orang cenderung bepergian dengan menggunakan pesawat terbang yang tarifnya tidak terpaut jauh dengan alat angkutan lain tetapi memiliki keunggulan yakni waktu tempuh yang lebih cepat sehingga lebih cepat sampai di tempat tujuan dengan kondisi yang masih segar karena tidak menguras tenaga selama di perjalanan.
     Namun masih banyak juga yang lebih memilih sarana angkutan darat yang lebih lama dan dianggap lebih aman. Ada beberapa orang yang mungkin belum pernah menggunakan jasa angkutan udara, namun karena beberapa kali melihat pesawat yang mengalami kecelakaan, sehingga takut untuk naik pesawat. Ada pula yang pernah naik pesawat, namun karena selama waktu penerbangan kebetulan cuaca sedang mendung sehingga pesawat sering kali melewati awan-awan sehingga terasa benturan-benturannya dan memberikan efek jera, atau saat pendaratan yang kadang kala terasa sekali guncangannya, sehingga orang merasa takut dan lebih menghindari penggunaan pesawat terbang.
     Belum lagi jika masih harus mengantri untuk check-in di bandara yang kadang harus mengantri sekian lama. Namun sekarang sudah banyak maskapai penerbangan yang menggunakan internet untuk mempermudah check-in, atau pun menggunakan mesin-mesin seperti ATM yang dapat mencetak tiket, sehingga dapat mengurangi jumlah antrian check-in sebelum berangkat.
     Cerita punya cerita, saya ingin berbagi cerita pengalaman sewaktu di bandara. Pengalaman pertama saya naik pesawat mungkin sudah beberapa tahun yang lalu, tepatnya saat akan menghadiri pesta pernikahan kakak pertama saya di Solo. Sebelum berangkat, saya sudah bertanya-tanya ke teman yang pernah naik pesawat, bagaimana cara dan perasaannya, jadi sedikit banyak ada gambaran deh, bagaimana cara dan rasanya naik pesawat.
     Mengingat saat itu sebagai pengalaman pertama menggunakan sarana udara, maka saya berangkat dari rumah beberapa jam sebelum jadwal penerbangan. Disamping takut kena macet, khan saya juga harus belajar bagaimana tahap-tahap yang harus dilakukan sebelum naik pesawat. Berangkat dari rumah saya naik taksi, begitu hampir tiba di bandara selain mengkonfirmasi ke sopir taksi mengenai pesawat apa yang akan saya naiki, saya benar-benar pasang mata mencari di terminal mana saya harus turun, takut salah xixixi...sayangnya saya lupa,pesawat apa ya dulu...
     Begitu tiba di bandara tepatnya terminal keberangkatan, saya mengamati orang-orang di sekitar saya yang baru saja tiba di bandara, dan mulai mencontoh, ke loket mana saja yang harusnya saya lewati. Mulai dari lewat metal detektor, check-in, hingga akhirnya bisa duduk manis di ruang tunggu. Ahaaa..akhirnya naik pesawat juga, dapat di sebelah jendela pulaa...senangnya hati saat itu,xixiixi..norak ya...ah biarin aja hahaha...
     Lain lagi pengalaman di bandara berikutnya, entah pengalaman ke berapa, tapi sampai sekarang masih ingat juga, waktu melewati pemeriksaan metal detektor entah kenapa tiba-tiba detektornya berbunyi, padahal sudah tidak membawa atau mengantongi apapun, periksa punya periksa, alhasil saya harus melewati detektor dengan tanpa alas kaki, kalo kata orang jawa istilahnya nyeker,wkwkwkwk...
     Kalau tidak ingin kejadian serupa menimpa kamu, ada baiknya menghindari penggunaan barang-barang tertentu ketika ingin menggunakan pesawat udara sebagai sarana angkutan, diantaranya:
  1. Sepatu yang sulit dilepas, selain pengalaman di atas, dimana saat itu cuma saya yang harus melepas alas kaki, di beberapa bandara internasional ada yang melakukan pemeriksaan lebih mendetail untuk menhindari adanya barang-barang selundupan sehingga mengharuskan calon penumpangnya untuk melepaskan alas kakinya. Jadi, jangan pakai alas kaki yang sulit dilepas.
  2. Perhiasan berbahan dasar logam. Salah satu perangkat keamanan di bandara adalah metal detektor, alat ini digunakan untuk mendeteksi apakah ada benda-benda berbahaya yang kebanyakan terbuat dari bahan logam. Jadi hindari menggunakan perhiasan atau aksesoris logam. Jangan sampai perhiasan kamu dilucuti di bandara.
  3. Ikat Pinggang. Ikat pinggang berbahan dasar logam juga dapat memperlambat langkah di bandara.
  4. Jaket. Jika tidak diperlukan sekali, sebaiknya hindari memakai jaket. Orang-orang berjaket mungkin mendapat pengawasan lebih karena dikhawatirkan menyimpan benda-benda berbahaya di dalam jaket.
  5. Pakaian yang dianggap berbahaya, kaos dengan tulisan-tulisan radikal. Jangan sampai karena ingin tampil beda, kamu jadi diamankan oleh pihak yang berwajib.
  6. Membawa mainan yang berbentuk senjata.Mungkin terlihat seperti hal yang sepele bagi kita. Tetapi di bandara menerapkan aturan yang melarang penumpang  membawa benda-benda yang dianggap berbahaya, entah itu asli ataupun replikanya. Sebelumnya juga tak pernah terpikir oleh saya akan larangan tersebut, sehingga suatu ketika akan pulang kampung dan ingin membawakan oleh-oleh untuk keponakan yang berupa mainan pistol, walau tak terlalu besar tapi dapat menjadi penghalang untuk dapat masuk ke dalam pesawat. Disarankan untuk dimasukkan ke bagasi, tapi entah hancur atau tidak karena tertimpa barang-barang atau tas lain yang berat-berat.









 





No comments: